Kamis, 04 Juni 2015

[003] Ali Imran Ayat 054

««•»»
Surah Ali 'Imran 54

وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
««•»»
wamakaruu wamakara allaahu waallaahu khayru almaakir
««•»»
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
««•»»
Then they1 plotted [against Jesus], and Allah also devised, and Allah is the best of devisers.[1] That is, the opponents of Jesus among the Jews.
««•»»

Sesudah Allah menerangkan tentang kaum Hawariyyin maka dalam ayat ini Allah menerangkan sikap Bani Israel terhadap Isa as, mereka membuat tipu daya dan bermaksud membinasakannya dengan jalan melaporkan dan memfitnah Isa as kepada raja mereka. Tetapi Allah memperdayakan dan menggagalkan tipu daya mereka itu dan mereka tidak herhasil membuisuhnya. Beliau diangkat ke langit oleh Allah SWT dan diganti dengan orang yang serupa dengan beliau. sehingga orang-orang yakin bahwa yang disalib itu adalah Isa. Tipu muslihat Allah mengatasi tipu muslihat mereka, dan menimpakan kesengsaraan kepada orang-orang kafir itu, tanpa mereka perkirakan. Rencana Tuhan yang tak diketahui oleh hambu-hamba Nya, sebenarnya adalah untuk menegakkan sunah Nya dan menyempumakan hikmah Nya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Mereka mengatur tipu daya) maksudnya orang-orang kafir dari golongan Bani Israil terhadap Isa karena menunjuk orang yang akan membunuhnya secara diam-diam (dan Allah membalas tipu daya mereka) dengan jalan mengubah muka seorang seperti Isa sehingga mereka bunuh sedangkan Isa diangkat ke langit (dan Allah sebaik-baik yang membalas tipu daya.)
««•»»
God says: And they, the disbelievers among the Children of Israel, schemed, against Jesus, by assigning someone to assassinate him; and God schemed, by casting the likeness of Jesus onto the person who intended to kill him, and so they killed him, while Jesus was raised up into heaven; and God is the best of schemers, most knowledgeable of him [Jesus].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 53]•[AYAT 55]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
54of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=54&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:54




[003] Ali Imran Ayat 053

««•»»
Surah Ali 'Imran 53

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
««•»»
rabbanaa aamannaa bimaa anzalta waittaba'naa alrrasuula fauktubnaa ma'a alsysyaahidiina
««•»»
a Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)".
««•»»
Our Lord, we believe in what You have sent down, and we follow the apostle, so write us among the witnesses.’
««•»»

Sesudah mereka menjadi saksi atas kerasulan Isa as dan menjadi saksi atas kekuasaan Allah yang memerintankan supaya beriman kepada Kitab yang diturunkan kepadanya, dan taat kepada segala perintah-Nya, maka dalam ayat ini mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami, kami teIah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan". Pernyataan ini adalah suatu sikap merendahkan diri kepada Allah SWT, dan mengungkapkan ihwal mereka kepada Allah., sesudah menyatakan kepada Rasul-Nya untuk lebih menjelaskan pendirian mereka. "Kami telah mengikuti rasul", dan mematuhi segala perintah yang dibawanya dari Allah.

Menempatkan kata "mengikuti" sesudah kata "beriman" dalam ayat ini menunjukkan bahwa iman orang Hawariyyin ini telah mencapai tingkat yakin, yang memberi arah kepada jiwa mereka dalam melakukan setiap tindakan. Ilmu yang benar ialah ilmu yang menuntut perbuatan yang sesuai dengan ilmu itu, sedang ilmu yang tidak mempengaruhi perbuatan itulah ilmu yang kabur dan kurang, tidak memberikan keyakinan dan ketenangan. Banyak orang mengira bahwa dia sudah berilmu tetapi bila dia melakukan sesuatu perbuatan ternyata perbuatannya itu tidak dapat dikuasai dan dikendalikannya, setelah itu barulah ia sadar bahwa ia keliru dalam pengakuannya.

Sesudah kaum Hawariyyin ini menyatakan kepada Allah kesaksian mereka atas kebenaran Kitab dan Rasul Nya, maka merekapun memohon kepada Allah agar Allah SWT memasukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang mengakui keesaan Allah SWT.

Murid-murid Isa yang setia ada dua belas orang, sebagaimana tersebut dalam Injil Matius 10 : mereka adalah :1. Simon, yang disebut Petrus, 2.Andreas saudaranya. 3. Yakub anak Zabdi, 4. Yahya saudara Yakub. 5. Philipus, 6. Bartholomeus, 7. Thomas, 8. Matius pemungut cukai, 9. Yakub anak Alpius, 10. Yudas Eskariot, 11. Tadius, 12. Simon orang Kanani.

Mereka ini disebut rasul dari Isa as karena beliau mengutus mereka kepada Bani Israel yang sesat, mengajak mereka ke jalan yang benar yang dibawa Isa as.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Wahai Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan) yakni Injil (dan telah kami ikuti rasul) yaitu Isa (maka catatlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi) tentang keesaan-Mu dan kebenaran rasul-Mu." Firman Allah swt.:
««•»»
Lord, we believe in what You have revealed, of the Gospel, and we follow the Messenger, Jesus; inscribe us therefore with those who bear witness’, to Your Oneness and to the truthfulness of Your Messenger.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 52]•[AYAT 54]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
53of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=53&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:53




[003] Ali Imran Ayat 052

««•»»
Surah Ali 'Imran 52

فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
««•»»
falammaa ahassa 'iisaa minhumu alkufra qaala man anshaarii ilaa allaahi qaala alhawaariyyuuna nahnu anshaaru allaahi aamannaa biallaahi waisyhad bi-annaa muslimuuna
««•»»
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
««•»»
And when Jesus sensed their faithlessness, he said, ‘Who will be my helpers toward Allah?’ The Disciples said, ‘We will be helpers of Allah. We have faith in Allah, and bear witness that we are muslims.
««•»»

Pada ayat ini dan ayat berikutnya Allah menerangkan hubungan Nabi Isa as dengan kaumnya, apa-apa yang telah dialaminya dari mereka; baik berupa hambatan-hambatan, tantangan, kekerasan, serta rencana-rencana untuk membunuhnya, pertolongan-pertolongan yang telah diberikan Allah kepada golongan orang yang mengakui ke Esaan Allah, serta ancaman-ancaman Nya yang disampaikan kepada orang-orang kafir, dan siksaan yang menimpa mereka di dunia dan di akhirat.

Tatkala Isa as meyakini bahwa kaumnya Bani Israel tetap dalam kekafiran dan menemui penolakan yang keras dari mereka, bahkan bermaksud menyakitinya, bertanyalah dia "Siapakah penolong-penolongku kepada Allah?".

Isa benar-benar menemui tantangan yang keras dari orang Yahudi, mereka mengerumuninya dan memperolok-oloknya. Mereka berkata: "Apakah yang telah dimakan oleh si Anu tadi malam, apa yang disimpannya di rumahnya untuk besok pagi?". Walaupun Isa dapat menjawabnya, namun mereka tetap memperolok-oloknya. Demikianlah keadaan itu senantiasa terjadi antara Isa dan kaumnya sampai kepada suatu ketika mereka merencanakan akan membunuhnya. Isa ketakutan lalu bersembunyi dan akhirnya dia bersama ibunya pergi mengembara di muka bumi.

Pada ceritera ini terdapat pelajaran bagi Nabi Muhammad saw, dan sekaligus menjadi penghibur baginya. Di sini terbukti bahwa mukjizat-mukjizat, walaupun banyak dikemukakan tidaklah dengan sendirinya membawa kepada iman. Keimanan itu tergantung kepada manusia yang diajak apakah bersedia untuk menerimanya.

Pada saat meningkatnya tantangan itulah Isa as mengatakan kepada Hawariyyin siapa yang bersedia menyerahkan jiwanya kepada Allah dan menolong rasul-Nya. Hawariyyin menjawab : "Kamilah penolong agama Allah", mereka menyediakan tenaga mereka untuk memperteguh dakwah Rasul Allah dan bersedia memegang teguh ajaran-ajarannya serta meninggalkan ajaran-ajaran yang lalu yang salah.

Pertolongan yang diminta Isa as ini tidak selalu menuntut peperangan tapi cukup dengan mengamalkan ajaran agama dan dakwahnya.

Hawariyyin adalah segolongan di antara Bani Israel yang beriman kepada Al Masih as, dan bersedia membantu, menolongnya dan mengikuti cahaya yang diturunkan kepadanya. Mereka menyatakan kepada Isa bahwa mereka beriman kepada Allah dan memohon kesaksian bahwa mereka adalah orang-orang yang berserah diri". Pernyataan ini merupakan faktor yang membawa kemenangan dalam menghadapi perlawanan musuh-musuhnya. Mereka memohon agar mereka dimasukkan ke dalam golongan orang yang mengakui ke Esaan Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka tatkala diketahui oleh Isa kekafiran mereka) dan mereka bermaksud hendak membunuhnya (katanya, "Siapakah yang bersedia menjadi pembela-pembela aku) penolong-penolong aku (kepada Allah.") untuk menegakkan agama-Nya? (Berkata orang-orang Hawari, "Kamilah pembela-pembela Allah) artinya penolong-penolong agama-Nya dan mereka ini ialah teman-teman dekat Isa dan yang mula-mula beriman kepadanya. Jumlah mereka 12 orang, dan `hawari` itu asalnya dari kata-kata `hur` yang berarti putih bersih. Ada pula yang mengatakan bahwa mereka itu adalah orang yang pendek-pendek dan selalu memakai pakaian putih (Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah) wahai Isa (bahwa kami orang-orang Islam).
««•»»
And when Jesus sensed, [when] he became aware of, their disbelief, and they plotted to kill him, he said, ‘Who will be my helpers, departing, unto God?’, to help His religion; The disciples said, ‘We will be helpers of God, those who assist His religion: they were Jesus’s intimates and the first to believe in him. [They were] twelve men who were of pure white complexion (hawar); but some say that they [were called hawāriyyūn because they] were bleachers of clothes (qassārūn); we believe in, we accept the truth of, God; witness, O Jesus, that we have submitted.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 51]•[AYAT 53]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
52of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=52&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:52




[003] Ali Imran Ayat 051

««•»»
Surah Ali 'Imran 51

إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
««•»»
inna allaaha rabbii warabbukum fau'buduuhu haadzaa shiraathun mustaqiimun
««•»»
Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".
««•»»
Indeed Allah is my Lord and your Lord; so worship Him. This is a straight path.’
««•»»

Pada ayat ini dijelaskan ucapan Nabi Isa as kepada kaumnya bahwa Allah SWT adalah Tuhan mereka bersama-sama yang harus disembah, dan menyembah semata-mata adalah merupakan jalan yang lurus dengan pernyataan keesaan Allah dan pengakuan bahwasanya Allah itu adalah Tuhan alam semesta, karena itu sembahlah Dia.

Inilah di antara perintah Nabi Isa as kepada kaumnya, supaya mereka mempunyai kepercayaan yang benar yaitu Tauhid, selalu menunaikan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya lahir dan batin. Itulah jalan yang lurus dan lapang yang digariskan oleh para rasul, yaitu jalan yang menuju 1 kepada kebahagiaan dunia dan akhirat".

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya Allah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia! Ini) yakni yang aku perintahkan kepadamu (adalah jalan yang lurus) tetapi mereka mendustakan dan tidak mau beriman kepadanya.
««•»»
Surely God is my Lord and your Lord, so worship Him. This, that which I enjoin upon you, is a straight path’. But they rejected him and did not believe in him.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 50]•[AYAT 52]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
51of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=51&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:51




[003] Ali Imran Ayat 050

««•»»
Surah Ali 'Imran 50

وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ وَجِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ
««•»»
wamushaddiqan limaa bayna yadayya mina alttawraati wali-uhilla lakum ba'dha alladzii hurrima 'alaykum waji/tukum bi-aayatin min rabbikum faittaquu allaaha wa-athii'uuni
««•»»
an (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mu'jizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan ta'atlah kepadaku.
««•»»
And [I come] to confirm [the truth of] that which is before me of the Torah, and to make lawful for you some of the things that were forbidden you. I have brought you a sign from your Lord; so be wary of Allah and obey me.
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Isa datang kepada Bani Israel untuk membenarkan Kitab Taurat yang ada pada mereka, mengakui dan menguatkannya, bukan mengganti atau menyalankan hukum-hukumnya, kecuali meringankan beberapa hukum untuk penganutnya, yang sebelumnya dirasakan sebagai suatu beban yang amat berat bagi mereka. Karena itu Isa as berkata: Aku menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan atasmu", yakni sebagian makanan-makanan yang pernah diharamkan atas mereka yang disebabkan oleh kelaliman dan banyaknya pertanyaan mereka. Lalu oleh Isa as, dihalalkan kembali,

sebagaimana diterangkan Allah dalam Alquran.
فبظلم من الذين هادوا حرمنا عليهم طيبات أحلت لهم وبصدهم عن سبيل الله كثيرا
Maka disebabkan kelaliman orang-orang Yahudi Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, (juga) karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
(QS An Nisa' [4]:160)

Di antara makanan yang dihalalkan kembali itu ialah : ikan. daging unta, lemak, juga dihalalkan kembali bekerja pada hari Sabtu. Dan Nabi Isa juga menjelaskan persoalan-persoalan yang menjadi perselisihan mereka.

Seperti diterangkan dalam Alquran:
ولأبين لكم بعض الذي تختلفون فيه
dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari yang kamu berselisih tentangnya.
(QS Al Zukhruf [43]:63)

Kemudian Nabi Isa as mengulangi keterangan ayat yang lalu, katanya: "Aku datang kepadamu dengan membawa mukjizat-mukjizat dari Tuhan kamu". Mukjizat itu menjadi saksi atas kebenaran risalah yang dibawanya seperti yang telah disebutkan yaitu menciptakan burung, menyembuhkan penyakit buta sejak kecil dan penyakit kusta serta menghidupkan orang mati, serta memberitahukan hal-hal yang tersembunyi dan lain-lain sebagainya. Karena dia datang membawa mukjizat yang jelas, ayat-ayat yang terang, maka diapun berseru kepada kaumnya agar takut kepada Allah tidak menentang Nya, serta menaati segala apa yang diajarkan kepada mereka.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan) kedatangan aku kepada kamu (membenarkan apa yang berada di hadapan aku) yang datang sebelum aku (berupa Taurat dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang diharamkan atasmu) misalnya aku halalkan bangsa ikan dan burung yang tidak bertulang. Ada pula yang mengatakan dihalalkan semuanya, hingga `sebagian` berarti `semua` (dan aku datang kepada kamu dengan membawa tanda dari Tuhanmu) diulang-ulangnya untuk menguatkan dan membina kepercayaan di atasnya. (Maka bertobatlah kepada Allah dan taatlah kepadaku) yakni mengenai apa-apa yang aku perintahkan kepadamu, yaitu bertauhid kepada Allah serta taat akan semua perintah-Nya.
««•»»
Likewise, I have come to you, confirming that which was before me of the Torah, and to make lawful for you some of that which was forbidden to you, in it. Thus he made lawful for them fish and birds which had no spikes; it is also said that he made it all lawful for them, so that ba‘d, ‘some’, means, kull, ‘all’). I have come to you with a sign from your Lord, He has repeated it for emphasis and to expand upon it: so fear God, and obey me, in what I command you of affirming God’s Oneness and being obedient to Him.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 49]•[AYAT 51]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
50of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=50&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:50




[003] Ali Imran Ayat 049

««•»»
Surah Ali 'Imran 49

وَرَسُولًا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
««•»»
warasuulan ilaa banii israa-iila annii qad ji/tukum bi-aayatin min rabbikum annii akhluqu lakum mina alththhiini kahay-ati alththhayri fa-anfukhu fiihi fayakuunu thayran bi-idzni allaahi waubri-u al-akmaha waal-abrasha wauhyii almawtaa bi-idzni allaahi wa-unabbi-ukum bimaa ta/kuluuna wamaa taddakhiruuna fii buyuutikum inna fii dzaalika laaayatan lakum in kuntum mu/miniina
««•»»
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.
««•»»
and [he will be] an apostle to the Children of Israel, [and he will declare,] ‘I have certainly brought you a sign from your Lord: I will create for you out of clay the form of a bird, then I will breathe into it, and it will become a bird by Allah’s leave. And I heal the blind and the leper and I revive the dead by Allah’s leave. And I will tell you what you have eaten and what you have stored in your houses. There is indeed a sign in that for you, should you be faithful.
««•»»

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Allah menjadikan Isa as, seorang rasul kepada Bani Israel.

Allah mengutus Isa as kepada Bani Israel agar mengatakan kepada mereka bahwa kedatangannya membawa beberapa tanda yang besar yakni "mukjizat" kepada mereka sebagai penguat risalahnya. Mukjizat-mukjizat itu di antaranya:

Pertama:
Isa as dapat membuat dari tanah sesuatu yang berbentuk burung dan setelah ditiupnya lalu menjadi burung yang hidup seperti burung biasa, dengan izin Allah. Sebenarnya Allah-lah yang menciptakan hidup dalam tubuh burung itu, dengan kekuasaan Nya ketika Isa meniupnya, untuk menjadiannya mukjizat bagi kenabiannya.

Diriwayatkan, bahwa ketika Isa as menyatakan dirinya jadi nabi dan menampakkan mukjizatnya, Bani Israel meminta kepadanya untuk membuat kelelawar. Maka ia mengambil tanah, lalu membentuknya sebagai seekor kelelawar dan ditiupnya. Maka terbanglah kelelawar itu diawang-awang. Kelelawar itu terbang selama orang itu masih dapat melihatnya, dan ketika sudah tidak nampak lagi oleh mata mereka, maka kelelawar itu jatuh ke bumi dan mati. Hal ini sangat berbeda dengan kejadian makhluk-makhluk Allah lainnya.

Sudah menjadi sunah Allah bahwa mukjizat-mukjizat terjadi di tangan nabi-nabi Nya sewaktu umatnya meminta dan menjadikan iman mereka tergantung kepada mukjizat itu. Maka jika kaum Isa as, meminta yang demikian kepadanya, diapun telah melaksanakannya.

Kedua:
Isa as dapat mengobati penyakit buta dan sopak, padahal kedua penyakit itu adalah penyakit yang sukar diobati oleh para tabib dimasa itu meskipun ketabiban pada masa Isa as sudan maju.

Telah menjadi sunah. Allah pula, bahwa mukjizat para nabi berupa sesuatu yang sangat terkenal pada zamannya. Umpamanya kepada Musa as, diberikan tongkat yang dapat menjadi ular dan menelan semua ular-ular ahli sihir. Orang-orang Mesir pada waktu itu adalah terkenal sekali keahlian mereka dalam ilmu sihir. Kepada Isa as diberi Allah mukjizat dari jenis ketabiban yang melebihi kesanggupan para tabib zaman itu, pada hal merekapun juga sudah mempunyai keahlian yang tinggi. Demikian pula kepada Nabi Muhammad saw, diberi mukjizat yaitu Alquran, karena yang dibangga-banggakan mereka pada masa itu ialah kesusasteraan.

Ketiga:
Beliau dapat menghidupkan orang mati, atas izin Allah SWT. Banyak riwayat menerangkan bahwa Isa as menghidupkan orang-orang yang telah mati. Di antaranya menghidupkan seorang anak perempuan sebelum dikubur, dan menghidupkan Ya'azir sebelum busuk tubuhnya. Tetapi tidak ada riwayat yang menerangkan bahwa ia menghidupkan mayat yang sudah menjadi tulang belulang.

Keempat:
Isa as dapat mengabarkan apa yang dimakan dan apa yang disimpan orang di rumahnya.

Perbedaan antara perkabaran gaib yang disampaikan oleh Isa as dengan perkabaran ahli nujum dan dukun-dukun yang kadang-kadang tepat ialah tukang nujum dan dukun-dukun itu mengungkapkan sesuatu dengan jalan memperhatikan sebab-sebab yang memungkinkannya mengetahui sesuatu itu. Dan tidaklah demikian perkabaran yang disampaikan oleh Nabi Isa as serta oleh para nabi dun para rasul. Mereka ini tidak mencari atau berusaha mencari sebab-sebab dan tidak pula melakukan tipu daya, melainkan semata-mata pemberitahuan yang disampaikan Allah SWT kepada mereka.

Demikianlah mukjizat-mukjizat Nabi Isa as yang disaksikan oleh Bani Israel. Sesungguhnya pada mukjizat-mukjizat itu terdapat petunjuk-petunjuk bagi mereka untuk membenarkan kerasulan dan kenabian Isa as. Terdapat pula pada mukjizat-mukjizat itu pelajaran untuk dipikirkan dan ditarik kesimpulannya, yaitu bahwa Isa berkata benar terhadap mereka. Merekapun mengetahui apa yang diserukan Isa itu adalah benar perintah dari Allah SWT. Jika mereka membenarkan ayat-ayat Allah, mengakui ke Esaan Nya dan percaya kepada Nabi Musa dan Taurat yang dibawanya, tentulah mereka beriman pula kepada Nabi Isa as.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan) Kami jadikan pula sebagai (seorang rasul kepada Bani Israel) di waktu masih kecil atau sesudah balig. Jibril pun meniup saku baju Maryam sehingga ia pun hamil. Bagaimana keadaan selanjutnya akan diceritakan nanti dalam surah Maryam. Adapun Isa tatkala ia dibangkitkan Allah sebagai rasul kepada Bani Israel katanya kepada mereka, "Sesungguhnya aku ini utusan Allah kepada kamu dan (sesungguhnya aku) (datang kepada kamu dengan membawa suatu tanda) bukti atas kebenaranku (dari Tuhan kamu) yaitu (bahwa aku) dapat (menciptakan) membuat bentuk (bagi kamu dari tanah seperti burung) kaf menjadi isim maf`ul (kemudian aku meniupnya) dhamir `nya` kembali kepada kaf atau bentuk burung tadi (hingga ia pun menjadi seekor burung) menurut suatu qiraat thaa-iran (dengan izin Allah) dengan iradat-Nya.

Maka diciptakan-Nya bagi mereka kelelawar, karena itulah yang paling sempurna kejadiannya di antara bangsa burung. Burung itu terbang, sementara mereka memperhatikannya. Setelah luput dari penglihatan mereka, kelelawar itu jatuh dan mati untuk membedakan antara perbuatan makhluk dengan hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta dan agar diketahui bahwa kesempurnaan itu hanya ada pada ciptaan Allah. (dan Aku akan menyembuhkan orang yang buta) maksudnya yang buta semenjak ia dilahirkan (dan orang yang berpenyakit barash).

Disebutkan kedua penyakit ini secara khusus karena lukanya tidak dapat disembuhkan, sedangkan Nabi Isa dibangkitkan di masa majunya ilmu kedokteran. Maka dalam satu hari beliau berhasil menyembuhkan 50 ribu penderita melalui doa, dengan syarat mereka beriman. (Bahkan aku hidupkan orang yang mati dengan izin Allah) `Dengan kehendak Allah` diulang-ulangnya untuk melenyapkan dugaan bahwa ia mempunyai sifat ketuhanan. Maka dihidupkannyalah Azir seorang sahabatnya, anak seorang wanita tua kemudian seorang gadis kecil berumur sepuluh tahun. Mereka itu terus hidup bahkan sampai mempunyai keturunan.

Kemudian dihidupkannya pula Sam bin Nuh lalu meninggal pada waktu itu juga (dan akan aku beritakan kepada kamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumah-rumah kamu) padahal aku tak pernah melihatnya. Maka disampaikannyalah kepada masing-masing orang apa yang telah dimakan dan apa yang akan dimakannya nanti. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) yakni pada peristiwa-peristiwa yang disebutkan tadi (menjadi tanda bagi kamu, jika kamu betul-betul beriman).

««•»»
And He will make him, to be a messenger to the Children of Israel, during his tender years, or after puberty. Gabriel breathed into the opening of her garment and she became pregnant. What happened to her after this is mentioned later in sūrat Maryam [Q. 19:21ff]. Thus, when God sent him to the Children of Israel, he said to them, ‘I am God’s Messenger to you’, and, ‘I have come to you with a sign, an indication of my truthfulness, from your Lord, and it is that, I will create (a variant reading for [the particle introducing the relative clause] annī, ‘that I’, has innī, ‘truly I’, indicating a new [independent] sentence) [that] I will fashion, for you out of clay like the shape of a bird (ka-hay’at, ‘something like the shape of’: the kāf is the subject of a passive participle) then I will breathe into it (fīhi, the [suffixed] pronoun [-hi] refers to the [preceding] kāf), and it will be a bird (tayran, is also read tā’iran) by the leave, the will, of God. So he created for them a bat, being the most perfectly-created of birds, and they would watch it flying, but when it went out of sight, it would fall dead — so that the work of a creature [sc. Jesus] may be distinguished from the work of the Creator, namely, God, exalted be He, and that he might know that perfection belongs to God [alone]. I will also heal the blind (akmah is one that is blind from birth) and the leper; these two are singled out for mention because with both afflictions the person is completely helpless. He [Jesus] was sent in an age of [characterised by] medicinal science, and he cured, through supplication, fifty thousand in one day on the condition that each person would become a believer; and I bring to life the dead, by the leave of God — He repeats this to preclude any false attributions of divinity to him — he brought back to life his friend ‘Āzar, the son of an old woman, and the daughter of the tithe-collector, all of whom lived on and produced offspring, and [he also brought back to life] Shem, son of Noah, but he died [again] immediately. I will inform you too of what things you eat, and what you treasure up, store, in your houses, and what I have never seen, and he would inform people what they had eaten and what they would eat. Surely in that, mentioned, is a sign for you, if you are believers.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 48]•[AYAT 50]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
49of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=49&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:49




[003] Ali Imran Ayat 048

««•»»
Surah Ali 'Imran 48

وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ
««•»»
wayu'allimuhu alkitaaba waalhikmata waalttawraata waal-injiila
««•»»
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab [196}, Hikmah, Taurat dan Injil.
[196} Al kitab di sini ada yang menafsirkan dengan pelajaran menulis, dan ada pula yang menafsirkannya dengan Kitab-Kitab yang diturunkan Allah sebelumnya selain Taurat dan Injil.
««•»»
And He will teach him the Book and wisdom, the Torah and the Evangel,
««•»»

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Dialah yang mengajar Isa pengetahuan menulis 309) dan ilmu yang benar menggerakkan kemauan seseorang untuk mengerjakan amal-amal yang bermanfaat, serta Allah memberi kepadanya kemampuan untuk memahami Taurat dan segala rahasia hukum-hukumnya. Al Masih mengetahui segala rahasia hukum, kemudian menjelaskan kepada kaumnya Juga Allah mengajarkan kepada Isa, Injil yang Dia wahyukan kepadanya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dia akan mengajarkan kepadanya) ada yang membaca dengan nun dan ada pula dengan ya (Alkitab) menulis (hikmah, Taurat dan Injil)
««•»»
And We will teach him (read nu‘allimuhu, or yu‘allimuhu, ‘He will teach him’) the Book, that is, script, wisdom, and the Torah, and the Gospel.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 47]•[AYAT 49]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
48of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=48&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:48



[003] Ali Imran Ayat 047


««•»»
Surah Ali 'Imran 47

قَالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
««•»»
qaalat rabbi annaa yakuunu lii waladun walam yamsasnii basyarun qaala kadzaaliki allaahu yakhluqu maa yasyaau idzaa qadaa amran fa-innamaa yaquulu lahu kun fayakuunu
««•»»
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.
««•»»
She said, ‘My Lord, how shall I have a child seeing that no human has ever touched me?’ He said, ‘So it is that Allah creates whatever He wishes. When He decides on a matter He just says to it “Be!” and it is.
««•»»

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Maryam menghadapkan kata-katanya kepada Allah SWT yang telah mengutus Jibril, yaitu: "bagaimana aku akan memperoleh seorang putera, padahal aku tidak bersuami. Apakah kejadian yang demikian itu dengan perkawinan dahulu, ataukah dengan kodrat Allah semata-mata". Mungkin maksud kata-kata Maryam itu untuk menyatakan kekagumannya pada kekuasaan Allah dan memandang hal itu sebagai suatu mukjizat yang besar. Allah menjelaskan bahwa kelahiran demikian akan terjadi bilamana Allah menghendakinya, Allah menciptakan apa yang dikehendaki Nya. Jika Allah berkehendak menetapkan sesuatu maka hanya cukup berkata kepadanya "jadilah engkau", lalu jadilah dia.

Allah menciptakan apa saja yang dikehendaki-Nya, termasuk menciptakan hal-hal yang ajaib, yang menyimpang dari kebiasaan seperti menciptakan anak tanpa ayah. Bahkan Nabi Adam as, telah diciptakan-Nya tanpa ayah dan ibu.

Damikianlah penggambaran bagi kesempurnaan Kodrat Allah serta kepastian kehendak-Nya. Gambaran tentang kecepatan terwujudnya apa yang dikehendaki oleh Allah tanpa batas waktu dan tanpa ada faktor penyebab,

diterangkan Tuhan sendiri dalam firman-Nya:
وما أمرنا إلا واحدة كلمح البصر
"Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata".
(QS Al Qamar [54]:50)

Apa yang diperintahkan itu pasti segera terjadi. Perintah yang seperti itu dinamai perintah "takwin".

Orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, tidak membenarkan Isa dilahirkan dengan tidak berayah, karena pikiran mereka hanya terbatas kepada kejadian-kejadian yang biasa saja. Mereka tidak menyadari bagaimana terjadinya alam semesta ini sedang merekapun tidak mempunyai suatu dalil aqly yang memustahilkan kejadian seorang anak tanpa ayah. Setiap hari kita menyaksikan kejadian-kejadian yang luar biasa yang disangka tidak mungkin terjadi. Ada di antaranya yang mempunyai sebab yang sudah diketahui, lalu dinamai penemuan baru. Dan ada pula yang tidak diketahui sebab-sebabnya lalu dinamai penyimpangan alam dari hukumnya.

Orang mukmin berkeyakinan bahwa sesuatu yang terjadi tidak menurut sebab yang biasa, membuktikan kekuasaan Allah dan bahwa sebab-sebab bagi terjadinya sesuatu tidak selamanya harus sesuai dengan pertimbangan akal.

Generasi sekarang telah melihat dan menyaksikan adanya kejadian-kejadian yang aneh dan luar biasa. Hal seperti itu jika dilihat oleh orang-orang dahulu, tentulah mereka akan menganggapnya sebagai suatu perbuatan sihir, atau perbuatan jin. Orang-orang dahulu itu tidak berusaha mencari alasan dalam mengingkari sesuatu kejadian yang ia sendiri belum mengetahui sebab-sebabnya.

Para filosof zaman sekarang menetapkan bahwa mungkin terjadi suatu binatang lahir dari sesuatu yang bukan binatang. Maka kalau demikian halnya, jika ada seekor binatang lahir dari seekor binatang lain yang berbeda macamnya, adalah sangat mungkin dan masuk akal.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kata Maryam, "Wahai Tuhanku! Betapa mungkin aku mempunyai anak padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki?") misalnya dengan perkawinan dan sebagainya. (Firman-Nya, "Soalnya seperti itulah) yaitu menciptakan anakmu tanpa bapak (Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya." Apabila Dia menghendaki menetapkan sesuatu) seperti hendak menciptakannya (maka cukuplah bagi-Nya mengatakan padanya, "Jadilah," maka jadilah dia.) artinya terciptalah ia.
««•»»
She said, ‘Lord, how shall I have a child when no mortal has touched me?’, neither through conjugality or otherwise; He said, the command, ‘It is such, that God will create from you a child without a father. God creates what He will. When He decrees a thing, willing its creation, He says to it only: “Be”, and it is, that is, [and] ‘he is’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 46]•[AYAT 48]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
47of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=47&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:47



[003] Ali Imran Ayat 046

««•»»
Surah Ali 'Imran 46

وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ
««•»»
wayukallimu alnnaasa fii almahdi wakahlan wamina alshshaalihiina
««•»»
Dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh."
««•»»
He will speak to people in the cradle and in adulthood, and will be one of the righteous.’
««•»»

Dalam ayat ini Allah menerangkan, Isa as telah berbicara dengan manusia ketika masih kecil dalam ayunan, untuk menjelaskan kebersihan ibunya dari tuduhan yang dilemparkan kepadanya, dan untuk menjadi bukti atas kenabiannya. Isa as juga berbicara dengan manusia ketika dia sudah dewasa yakni sesudah Allah mengangkatnya menjadi rasul dan menurunkan kepadanya wahyu-Nya, untuk menyampaikan perintah dan larangan-larangan-Nya kepada manusia.

Beliau tergolong orang yang saleh yang telah diberi hikmat oleh Allah yakni para nabi, para Siddiqin dan para Syuhada.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dia berbicara dengan manusia sewaktu dalam buaian) sewaktu masih kecil dan belum lagi tiba saatnya untuk berkata-kata (dan ketika sudah dewasa dia termasuk salah seorang yang saleh.")
««•»»
He shall speak to mankind in the cradle, that is to say, as a child before the age of speech, and in his manhood, and he is of the righteous’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 45]•[AYAT 47]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
46of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=46&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:46



[003] Ali Imran Ayat 045

««•»»
Surah Ali 'Imran 45

إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
««•»»
idz qaalati almalaa-ikatu yaa maryamu inna allaaha yubasysyiruki bikalimatin minhu ismuhu almasiihu 'iisaa ibnu maryama wajiihan fii alddunyaa waal-aakhirati wamina almuqarrabiina
««•»»
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat {195} (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih 'Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
{195} Maksudnya: membenarkan kedatangan seorang Nabi yang diciptakan dengan kalimat kun (jadilah) tanpa bapak Yaitu Nabi Isa a.s.
««•»»
When the angels said, ‘O Mary, Allah gives you the good news of a Word from Him whose name is Messiah, Jesus, son of Mary, distinguished in the world and the Hereafter, and one of those brought near [to Allah].
««•»»

Di dalam ayat ini Allah mengingatkan Nabi Muhammad saw, terhadap ceritera Maryam di kala Jibril datang kepadanya, yang membawa kabar gembira kepadanya bahwa dia akan melahirkan seorang putra yang saleh. Ketika Jibril menyampaikan kabar gembira itu Allah telah memilihnya, menyucikannya untuk tetap beribadah kepada Allah dan selalu bersyukur kepada-Nya. Yang dimaksud dengan malaikat di sini ialah Jibril,

sebagaimana di dalam firman Allah:
فأرسلنا إليها روحنا فتمثل لها بشر سويا
"Lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sebenarnya".
(QS Maryam [19]:17)

Isa as disebut dengan "kalimat Allah", sebagai pemberitahuan tentang proses penciptaannya yang berlainan dengan kejadian manusia biasa.

Isa as dinamakan Al Masih sedang Al Masih itu adalah gelar raja, karena kata Al Masih dalam Taurat dan Injil berarti "yang disapu atau yang diminyaki". Menyapu dan meminyaki itu adalah suatu ketentuan dalam adat istiadat mereka bahwa siapa yang telah disapu dengan minyak suci oleh kepala agama, maka dia sudan menjadi suci pula, cakap untuk memegang kerajaan, memiliki ilmu pengetahuan dan kekuasaan, lagi mendapat berkah. Di sini Allah SWT menunjukkan bahwa Isa as senantiasa mendapat berkah walaupun belum pernah disapu dengan minyak suci itu.

Ada pula yang mengatakan hahwa nama Isa itu adalah berasal dari kata Yunani "yasu", artinya "yang diselamatkan yang terpilih".

Para nabi dahulu telah menerangkan bahwa akan datang seorang Al Masih, dia seorang raja yang akan mengembalikan kekuasaan Bani Israel yang telah hilang.

Maka ketika Isa lahir dan dinamai Al Masih, segolongan mereka beriman kepadanya Orang-orang Yahudi yang mengingkarinya berpendapat, bahwa yang dijanjikan itu belum lagi datang.

Dan dia dinamakan lbnu Maryam (putra Maryam) untuk memberi pengertian bahwa Isa akan lahir tanpa ayah karena itulah ia dibangsakan kepada ibunya.

Isa as mempunyai kedudukan yang terkemuka di dunia, karena dia mendapat tempat di hati orang-orang mukmin serta dihormati. Perbaikan-perbaikan yang ditinggalkan Isa as tetap membekas dikemudian hari. Dan kebesarannya itu jauh lebih nyata daripada kebesaran para penguasa atau raja-raja sebab orang-orang menghormat kepada para penguasa dan raja itu adalah untuk menghindarkan diri dari penyiksaan mereka, atau karena takut terhadap kelaliman mereka, atau untuk mengambil muka supaya diberi kedudukan duniawi. Kebesaran yang demikian ini adalah kemegahan semu belaka, tanpa ada bekasnya sedikit juapun di dalam jiwa, bahkan mungkin menimbulkan kebencian.

Selain dari itu, Isa as mempunyai kebesaran di akhirat, yaitu kedudukan dan kemuliaan yang tinggi, karena beliau adalah senantiasa dekat kepada Tuhan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ingatlah! (Ketika berkata malaikat) yakni Jibril ("Hai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan berita gembira kepadamu dengan satu kalimat dari-Nya) maksudnya dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan dengan satu kalimat (nama Almasih Isa putra Maryam) disebut namanya dengan menisbatkannya kepada dirinya untuk memperingatkan bahwa ia melahirkan tanpa bapak padahal kebiasaannya ialah menisbatkan anak-anak kepada bapak mereka (seorang yang terkemuka) atau berpengaruh (di dunia) dengan kenabian (di akhirat) dengan pemberian syafaat dan derajat yang tinggi (dan termasuk salah seorang yang dekat) kepada Allah swt.
««•»»
Mention, when the angels, namely, Gabriel, said, ‘O Mary, God gives you good tidings of a Word from Him, that is, a boy, whose name is the Messiah, Jesus, son of Mary, He addresses her attributing him to her in order to point out that she will give birth to him without a father, for, the custom is to attribute the child to its father, honoured shall he be in this world, through prophethood, and the Hereafter, through [his] intercession and the high stations [al-darajāt al-‘ulā, cf. Q. 20:75], and of those brought close, to God
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 44]•[AYAT 46]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
45of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=45&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:45