Minggu, 12 April 2015

[003] Ali Imran Ayat 036

««•»»
Surah Ali 'Imran 36

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
««•»»
falammaa wadha'at-haa qaalat rabbi innii wadha'tuhaa untsaa waallaahu a'lamu bimaa wadha'at walaysa aldzdzakaru kaaluntsaa wa-innii sammaytuhaa maryama wa-innii u'iidzuhaa bika wadzurriyyatahaa mina alsysyaythaani alrrajiimi
««•»»
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."
««•»»
And when she bore her,[1] she said, ‘My Lord, I have borne a female [child]’ —and Allah knew better what she had borne— ‘and the female is not like the male. I have named her Mary, and I commend her and her offspring to Your care against [the evil of] the outcast Satan.’
[1] That is, Mary (ʿa).
««•»»

Ayat ini menegaskan tentang kemuliaan putri yang dilahirkan itu, dan menolak persangkaan bahwa bayi yang dilahirkan itu lebih rendah martabatnya dari pada bayi laki-laki seperti yang diharapkan oleh istri Imran itu.

Setelah istri `Imran menyadari bahwa demikianlah kenyataan anaknya, dan meyakini adanya hikmah dan rahasia di balik kenyataan itu, maka dia menyatakan bahwa bayi itu akan diberi nama Maryam. Din tidak akan menarik kembali apa yang telah dinazarkan untuk menyerahkan anak itu berknidmat di Baitulmakdis, walaupun bayi itu wanita, yang menurut anggapannya tidak pantas untuk menjaga Baitulmakdis, namun dia akan menjadi seorang abdi Tuhan yang khusyuk. Dan istri Imran memohon supaya Allah SWT menjaga dan melindungi bayi itu dari godaan setan yang mungkin menjauhkannya dari kebajikan.

Mengenai hal itu, Rasulullah Saw pernah bersabda sebagai berikut:
كل بني آدم يمسه الشيطان يوم ولدته أمه إلا مريم وابنها
"Tiap-tiap anak cucu Adam yang dilahirkan dijamah oleh setan pada waktu kelahirannya kecuali Maryam dan putranya".
(HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Tatkala ia melahirkan anaknya) ternyata bayi itu perempuan sedangkan ia mengharapkan anak lelaki karena yang biasa dibaktikan itu hanyalah anak laki-laki (maka katanya) menyatakan penyesalan, "Wahai (Tuhanku! Sesungguhnya aku melahirkan anak perempuan." dan Allah lebih tahu) mengetahui (apa yang dilahirkannya) firman Allah swt. yang merupakan interupsi bagi berita ini; menurut satu qiraat dengan ta baris di depan: wadha`tu ("dan anak laki-laki tidaklah) seperti yang dimintanya itu (serupa dengan anak wanita) yang diberikan Tuhannya, sedangkan maksudnya untuk membaktikannya guna berkhidmat kepada agama.

Sebagaimana diketahui, anak wanita tidaklah tepat untuk keperluan itu disebabkan fisiknya lemah, auratnya, masa haid yang dialaminya dan lain-lain. (Sesungguhnya aku telah menamainya Maryam, kulindungkan dia serta anak-cucunya kepada-Mu dari setan yang terkutuk") atau terusir. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Tidak seorang bayi pun yang dilahirkan melainkan ia disentuh setan sewaktu ia dilahirkan itu sehingga ia menangis dengan suara keras kecuali Maryam dan putranya."
(HR. Bukhari dan Muslim)

««•»»
And when she gave birth to her, a girl, and she had been hoping for a boy, since only males were consecrated to the service of God, she said, apologetically, ‘O, Lord, I have given birth to a female’ — and God knew very well what she had given birth to: a parenthetical statement constituting God’s speech (a variant reading [for wada‘at, ‘she gave birth’, has wada‘tu, ‘I gave birth’ [making these Hanna’s words, sc. ‘and God knows very well what I have given birth to’]); the male, that she had asked for, is not as the female, that was bestowed upon her, because he is designed for the service [of God], while she would not be suitable on account of her lesser physical ability, her private parts, the effects of menstruation on her, and so on. ‘And I have named her Mary, and commend her to You with her seed, her children, to protect them from the accursed, the outcast, Satan’. In a hadīth [it is stated]: ‘Every new-born is touched by Satan and begins [life] by crying, except for Mary and her son’, as reported by the two Shaykhs [Bukhārī and Muslim].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 35]•[AYAT 37]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
36of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=36&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#3:36



Tidak ada komentar:

Posting Komentar