Senin, 27 April 2015

[003] Ali Imran Ayat 044

««•»»
Surah Ali 'Imran 44

ذَلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهِ إِلَيْكَ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يُلْقُونَ أَقْلَامَهُمْ أَيُّهُمْ يَكْفُلُ مَرْيَمَ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ يَخْتَصِمُونَ
««•»»
dzaalika min anbaa-i alghaybi nuuhiihi ilayka wamaa kunta ladayhim idz yulquuna aqlaamahum ayyuhum yakfulu maryama wamaa kunta ladayhim idz yakhtashimuuna
««•»»
Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.
««•»»
These accounts are from the Unseen, which We reveal to you, and you were not with them when they were casting lots [to see] which of them would take charge of Mary’s care, nor were you with them when they were contending.
««•»»

Pada ayat ini Allah menutup ceritera itu dengan mengarahkan pembicaraan kepada Nabi Muhammad saw, bahwa ceritera itu termasuk ceritera yang belum diketahuinya, sedang hal itu sesuai dengan isi Kitab Taurat. Allah menyatakan dalam ayat ini bahwa apa yang telah dikisahkkan yaitu kisah Maryam din Zakaria adalah dari kisah-kisah yang tidak pernah disaksikan oleh Nabi Muhammad saw, atau keluarganya,dan tidak pula pernah Muhammad membacanya dalam suatu kitab, serta tidak pula diajarkan oleh seorang guru. Itulah wahyu, yang diturunkan Allah kepadanya dengan perantara Ruhul Amin, untuk menjadi bukti atas kebenaran kenabiannya. dan untuk mematahkan hujjah orang yang mengingkarinya.

Kemudian Allah menyatakan pula bahwa Nabi Muhammad saw, belum ada dan tentu saja tidak menyaksikan mereka ketika mengadakan undian itu diantara Zakaria dan lain-lainnya itu untuk menetapkan siapa yang akan mengasuh Maryam.

Nabi Muhammad saw, tidaklah hadir dalam perselisihan mereka untuk mengasuh Maryam. Mereka terpaksa mengadakan undian untuk menyelesaikan perselisihan itu. Mereka yang berselisih itu adalah orang-orang terkemuka yakni para pendeta mereka. Dan perselisihan itu semata-mata didorong oleh keinginan yang besar untuk mengasuh dan memelihara Maryam. Boleh jadi keinginan ini disebabkan karena bapaknya yaitu 'Imran adalah pemimpin mereka, sehingga dengan itu mereka mengharapkan akan mendapatkan hadiah dari tugas mengasuh Maryam itu. Dan boleh jadi pula disebabkan mereka mengetahui dalam kitab-kitab agama bahwasanya kelak akan terjadi peristiwa besar bagi Maryam dan putranya. Atau mungkin disebabkan mereka berpendapat bahwa mengasuh bayi perempuan itu adalah suatu kewajiban agama, karena bayi itu dimazarkan untuk mengabdi kepada Baitulmakdis.

Ayat ini diletakkan sesudah menerangkan kisah tersebut adalah untuk menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw, tidak pernah membaca ceritera keluarga Imran (Bani Israel), karena beliau seorang yang ummi. Lagi pula beliau tidak pernah mendengar dari seseorang, sebab beliau juga waktu itu ditengah-tengah orang yang ummi.

Tidak ada jalan bagi Nabi saw, untuk mengetahui seluk beluk ceritera ini kecuali dengan jalan menyaksikan dengan mata kepala sendiri, atau dengan jalan wahyu. Menyaksikan dengan mata kepala sendiri adalah suatu hal yang mustahil, karena peristiwa itu terjadi di zaman sebelum lahirnya Nabi Muhammad saw.

Kalau demikian tentulah Nabi Muhammad mengetahuinya dengan jalan wahyu.

Para ahli Kitab yang mengingkari Alquran mengatakan bahwa segala isi Alquran yang sesuai dengan isi Kitab mereka itu adalah berasal dari kitab mereka sedang yang bertentangan dengan isi Kitab mereka itu mereka katakan tidak benar. Isi Alquran yang tidak terdapat dalam kitab mereka juga dianggap tidak benar. Sikap demikian itu hanyalah karena sifat sombong dan sifat permusuhan mereka.

Kaum muslimin meyakini, bahwa segala yang diterangkan Alquran adalah benar. Karena cukup dalil-dalil yang membuktikan bahwa Muhammad Saw itu adalah seorang nabi, dan ayat Alquran yang bertentangan dengan kitab-kitab yang terdahulu dipandang sebagai koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang terdapat pada kitab-kitab itu karena sudah diubah-ubah atau tidak sesuai lagi dengan kemaslahatan umat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Demikian itu) yakni apa yang telah disebutkan mengenai Zakaria dan Maryam (adalah sebagian dari berita-berita gaib) berita-berita yang kamu tidak ketahui (yang Kami wahyukan kepadamu) hai Muhammad (padahal kamu tidak hadir bersama mereka ketika mereka lemparkan anak-anak panah mereka) ke dalam air untuk mengundi (siapakah di antara mereka yang akan mengasuh) atau mendidik (Maryam. Dan kamu juga tidak hadir bersama mereka ketika mereka bersengketa) tentang pengasuhannya sehingga bagaimana kamu akan dapat mengetahui dan menceritakan kisahnya padahal kamu mengetahuinya hanyalah dengan perantaraan wahyu.
««•»»
That, which has been mentioned of the matter of Zachariah and Mary, is of the tidings of the Unseen, of the news of what was unknown to you. We reveal it to you, O Muhammad (s), for you were not with them, when they were casting quills, in the water, drawing their lots so that it be manifested to them, which of them should have charge of, [which of them should] bring up, Mary; nor were you with them, when they were disputing, about the custodianship of Mary, such that you might have known it and related it; but truly you know it only through revelation.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 43]•[AYAT 45]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
44of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=44&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:44



[003] Ali Imran Ayat 043

««•»»
Surah Ali 'Imran 43

يَا مَرْيَمُ اقْنُتِي لِرَبِّكِ وَاسْجُدِي وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ
««•»»
yaa maryamu uqnutii lirabbiki wausjudii wairka'ii ma'a alrraaki'iina
««•»»
Hai Maryam, ta'atlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'  194 .{194} Shalatlah dengan berjama`ah.
««•»»
O Mary, be obedient to your Lord, and prostrate and bow down with those who bow [in worship].’
««•»»

Pada ayat ini Allah mewajibkan kepada Maryam untuk taat kepada. Nya sebagai tanda syukur atas nikmat yang dianugerahkan Nya kepadanya, dengan firman-Nya yang artinya: "Taatilah Tuhanmu hai, Maryam bersujudlah, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk". Yang dimaksud dengan "sujud" di sini adalah sujud seperti sujud dalam salat dan dimaksudkan dengan "rukuk" ialah salat itu sendiri. Ayat ini memerintahkan kepada Maryam supaya melakukan salat berjemaah bersama-sama orang lain.

Salat menurut pengertian orang Yahudi waktu itu ialah doa atau bersujud. Sujud dengan meletakkan dahi ke bumi itu salat mereka, semua 'ibadah yang dilakukan Maryam bertempat di Mihrab.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

("Hai Maryam! Taatlah kepada Tuhanmu) artinya tunduklah (sujudlah dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.") artinya salatlah bersama orang-orang yang salat.
««•»»
O Mary, be obedient to your Lord, be compliant before Him, prostrating and bowing with those who bow’, that is, pray with those who pray.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 42]•[AYAT 44]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
43of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=43&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:43



[003] Ali Imran Ayat 042

««•»»
Surah Ali 'Imran 42

وَإِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَى نِسَاءِ الْعَالَمِينَ
««•»»
wa-idz qaalati almalaa-ikatu yaa maryamu inna allaaha isthafaaki wathahharaki waisthafaaki 'alaa nisaa-i al'aalamiina
««•»»
Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).
««•»»
And when the angels said, ‘O Mary, Allah has chosen you and purified you, and He has chosen you above the world’s women.
««•»»

Ayat ini kembali menceritakan keluarga Imran, sesudah pada ayat-ayat yang lalu telah diceritakan hal ihwal keluarga Zakaria yang juga termasuk keluarga `Iman.

Dalam ayat ini Allah mengingatkan Nabi Muhammad saw, tentang peristiwa yang dialami oleh Maryam ketika dia didatangi oleh Malikat Jibril as .

Pembicaraan Jibril dan Maryam di sini bukanlah seperti pembicaraan Jibril dengan nabi-nabi, yang merupakan penyampaian wahyu Allah kepada mereka melainkan sebagai pemibicaraan malaikat dengan wali-wali Allah, yang berupa ilham.

Kesyukuran Maryam kepada Allah dengan 'ibadah dan ketaatannya yang tidak putus-putusnya, menambankan terpeliharanya kemuliaan dan kesempurnaan diri pribadinya, serta menambah jauhnya dari segala sifat yang tidak baik. Karena itu wajarlah bila Maryam memperolehlangsung ilham dari Jibril as sebagai penghormatan atas dirinya.

Jibril as menandaskan bahwa Allah telah memilih Maryam untuk berkhidmat di Baitul Makdis, din membersihkan dia dari keaiban lahir dan batin, serta menentukannya untuk melahirkan seorang nabi meskipun dia tidak dijamah oleh seorang lelaki. Dan Allah melebihkannya atas segala wanita di masanya.

Sabda Rasul Saw:
كمل من نساء العالمين أربع: مريم وآسية امرأة فرعون وخديجة وفاطمة
Artinya:
Sebaik-baiknya wanita di dunia ini adalah empat orang : Maryam. Asiyah istri Firaun. Khadijah dan Fatimah
(Ibnu 'Asakir dari Ibnu 'Abbas)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan) ingatlah (ketika berkata malaikat) yakni Jibril ("Hai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilih dan menyucikanmu) dari sentuhan lelaki (dan mengutamakanmu atas wanita-wanita di seluruh dunia.")
««•»»
And, mention, when the angels, namely, Gabriel, said, ‘O Mary, God has preferred you, He has elected you, and made you pure, of the touch of men; He has preferred you above all women of the worlds, that is, the inhabitants of your time.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 41]•[AYAT 43]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
42of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=42&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:42



[003] Ali Imran Ayat 041

««•»»
Surah Ali 'Imran 41

قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِي آيَةً قَالَ آيَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ إِلَّا رَمْزًا وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
««•»»
qaala rabbi ij'al lii aayatan qaala aayatuka allaa tukallima alnnaasa tsalaatsata ayyaamin illaa ramzan waudzkur rabbaka katsiiran wasabbih bial'asyiyyi waal-ibkaari
««•»»
Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".
««•»»
He said, ‘My Lord, grant me a sign.’ He said, ‘Your sign is that you will not speak to people for three days except in gestures. And remember Your Lord greatly, and glorify Him morning and evening.’
««•»»

Setelah Zakaria mendengar jawaban itu dari malaikat Jibril maka dia berkata: "Tuhanku berilah aku sesuatu tanda bahwa istriku akan hamil". Menurut Hasan Al-Basri, Nabi Zakaria bertanya demikian itu adalah untuk segera memperoleh kegembiraan hatinya atau untuk menyambut nikmat dengan syakur, tanpa menunggu sampai anak itu lahir.

Kemudian Allah menjelaskan bahwa tanda istrinya mengandung itu ialah, bahwa dia sendiri tidak dapat berbicara dengan orang lain selama tiga hari. Selama tiga hari itu dia hanya dapat mempergunakan isyarat dengan tangan, kepala dan lain-lainnya. Dan beliau tidak lalai dari berzikir dan bertasbih kepada Allah. Dan Allah menjadikan Zakaria tidak bisa berbicara selama tiga hari itu adalah, agar seluruh waktunya digunakan untuk zikir dan bertasbih kepada-Nya, sebagai pernyataan syukur yang hakiki.

Menurut Al Qurtubi, sebagian mufassirin mengatakan bahwa tiga hari Zakaria menjadi bisu itu adalah sebagai hukuman Allah terhadapnya, karena dia meminta pertanda kepada Malaikat sehabis percakapan mereka.

Di akhir ayat ini Allah memerintahkan kepada Zakaria agar tetap ingat kepada Allah dan berzikir sebanyak-banyaknya pada waktu pagi dan petang hari, sebagai tanda syukur kepada-Nya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka katanya, "Wahai Tuhanku! Berilah aku suatu ciri.") atau tanda bahwa istriku telah hamil. (Firman-Nya, "Tandanya ialah bahwa kamu tidak dapat berbicara dengan manusia) artinya terhalang untuk bercakap-cakap dengan mereka tetapi tidak terhalang untuk berzikir kepada Allah swt. (selama tiga hari) dan tiga malam (kecuali dengan isyarat) atau kode (dan sebutlah nama Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah) maksudnya salatlah (di waktu petang dan pagi.") di penghujung siang dan di akhir malam.
««•»»
He said, ‘My Lord! Appoint for me a sign’, that is, an indication of my wife’s pregnancy. He said, ‘Your sign, for this, is that you shall not speak to men, that is, you shall refrain from speaking to them, but not from remembrance of God, save by tokens, gestures, for three days, and nights. And remember your Lord often, and glorify, perform prayer, at evening and dawn’, at the end of the day and at its beginning.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 40]•[AYAT 42]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
41of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=41&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:41



[003] Ali Imran Ayat 040


««•»»
Surah Ali 'Imran 40

قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَأَتِي عَاقِرٌ قَالَ كَذَلِكَ اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
««•»»
qaala rabbi annaa yakuunu lii ghulaamun waqad balaghaniya alkibaru waimra-atii 'aaqirun qaala kadzaalika allaahu yaf'alu maa yasyaa/u
««•»»
Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?". Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya".
««•»»
He said, ‘My Lord, how shall I have a son while old age has overtaken me and my wife is barren?’ He said, ‘So it is that Allah does whatever He wishes.’
««•»»

Setelah Zakaria yakin akan kebenaran kabar gembira itu mulailah dia merasa heran terhadap kemungkinan kelahiran anak dari padanya yang sudah tua itu. Terbidah kata-kata dari lidahnya: "Ya Tuhan bagaimana bisa jadi aku akan mendapat anak laki-laki, sedang umurku sudah tua dan istrikupun mandul". Allah berfirman dan firman-Nya itu disampaikan oleh malaikat "Demikianlah Allah melaksanakan apa-apa yang Dia kehendaki:

Apabila Allah menghendaki sesuatu, Allah mengadakan sebabnya atau Dia menjadikannya dengan tidak melalui sebab-sebab yang biasa. Tidak ada suatupun terjadi tanpa kehendak Nya. Segala perkara terletak pada kekuasaan Nya. Tidak patut pertanyaan tentang bagaimana caranya Allah menjadikannya, karena pikiran manusia tidak akan dapat mengetahuinya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kata Zakaria, "Wahai Tuhanku! Betapa aku akan mendapatkan anak) atau putra (sedangkan aku sudah sangat tua) maksudnya aku telah hampir mencapai akhir usiaku, yakni 120 tahun (dan istriku pun seorang yang mandul.") usianya sudah 98 tahun. (Firman Allah,) soalnya ("Demikianlah) Allah menciptakan seorang anak laki-laki dari kamu berdua (Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.") karena tidak ada suatu pun yang tidak disanggupi-Nya. Untuk membuktikan kekuasaan besar ini Zakaria diilhami-Nya pertanyaan untuk dijawab. Tatkala dirinya sudah amat rindu untuk bertemu dengan anak yang diberitakan itu.
««•»»
He said, ‘My Lord! How shall I have a boy, a son, when old age has overtaken me, that is, [after] I have reached extreme [old] age, 120 years [old]; and my wife is barren?’, having reached the age of 98. He said, ‘So it, the matter, will be’, with God creating a boy from both of you. ‘God does what He will’, nothing can prevent Him therefrom, and in order to manifest this great power he was inspired with the question so that he would be answered through it [this great power]. And when his soul longed for the swift fulfilment of that of which good tidings had been given:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 39]•[AYAT 41]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
40of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=40&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:40



[003] Ali Imran Ayat 039

««•»»
Surah Ali 'Imran 39

فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ
««•»»
fanaadat-hu almalaa-ikatu wahuwa qaa-imun yushallii fii almihraabi anna allaaha yubasysyiruka biyahyaa mushaddiqan bikalimatin mina allaahi wasayyidan wahashuuran wanabiyyan mina alshshaalihiina
««•»»
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat {193} (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".
{193} Maksudnya: membenarkan kedatangan seorang Nabi yang diciptakan dengan kalimat kun (jadilah) tanpa bapak Yaitu Nabi Isa a.s.
««•»»
Then the angels called out to him, as he stood praying in the sanctuary: ‘Allah gives you the good news of John, as a confirmer of a Word of Allah, [1] eminent and chaste, a prophet, among the righteous.’
 [1] That is, Isa bin Maryam.
««•»»

Ketika Zakaria masih berdiri di mihrab, dan baru selesai berdoa. datanglah kepadanya Malaikat Jibril memberitahukan bahwa Allah SWT akan menganugerahkan kepadanya seorang anak laki-laki bernama Yahya.

Dialah kelak yang akan membenarkan nabi yang diciptakan dengan titah Allah, yang lahir tidak menurut sunah Tuhan yang biasa yaitu dengan melalui adanya ibu dan bapak, yaitu Nabi Isa as. Yahya adalah seorang nabi yang memimpin kaumnya ke arah kemuliaan dan kebahagiaan. Nabi yang menjauhkan dirinya dari nafsu dan syahwat, karena semata-mata mengabdi kepada Tuhan. Dia adalah seorang nabi yang lahir dari keturunan yang mulia yakni nabi-nabi Salawatullahi'alaihim.

Diriwayatkan, bahwa Nabi Yahya sewaktu masih kanak-kanak, pernah berjalan melewati anak-anak yang sedang bermain. Mereka mengajaknya bermain. Beliau berkata: `Aku diciptakan bukan untuk bermain-main".

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Lalu ia dipanggil oleh malaikat) yakni Jibril (ketika ia tengah berdiri mengerjakan salat di mihrab) maksudnya mesjid (bahwa) mestinya bi-anna dan menurut suatu qiraat bi-inna dengan memperkirakan iqaalat, yakni malaikat itu berkata (Allah memberimu kabar gembira) ada yang memakai tasydid dan ada pula yang tidak (dengan Yahya yang membenarkan kalimat) yang datang (dari Allah) maksudnya membenarkan Nabi Isa bahwa ia adalah roh ciptaan Allah.

Dinamakan kalimat karena ia diciptakan melalui kalimat kun; artinya jadilah kamu. (Menjadi panutan) pemimpin (dan mampu menahan hawa nafsu) terutama nafsu seksual (dan seorang nabi dari keturunan orang-orang saleh.) Menurut riwayat ia tidak pernah berbuat satu kesalahan pun dan tak ada keinginan untuk melakukannya.

««•»»
And the angels, namely, Gabriel, called to him, standing in the sanctuary, in the temple, at worship that (anna, means bi-anna; a variant reading has inna, implying a direct speech statement) ‘God gives you good tidings (read yubashshiruka, or yubshiruka) of John, who shall confirm a Word, being, from God, namely, Jesus, that he is God’s Spirit; he is referred to as [God’s] ‘Word’, because he was created through the word kun, ‘Be’; a lord, with a following, and one chaste, forbidden from women, and a prophet of the righteous’: it is said that he never sinned and never so intended.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 38]•[AYAT 40]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
39of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=39&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:39



[003] Ali Imran Ayat 038

««•»»
Surah Ali 'Imran 38

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
««•»»
hunaalika da'aa zakariyyaa rabbahu qaala rabbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka samii'u alddu'aa/-i
««•»»
i sanalah Zakariya mendo'a kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do'a".
««•»»
Thereat Zechariah supplicated his Lord. He said, ‘My Lord! Grant me a good offspring from You! Indeed You hear all supplications.’
««•»»

Pada ayat yang lalu Allah telah menceritakan perihal keluarga Imran. maka pada ayat ini disusulkan lagi cerita keluarga Zakaria, yang antara keduanya itu erat sekali hubungannya. Dan penuturan ceritera keluarga Zakaria ini masih dalam rangka mengemukakan keutamaan keluarga Imran.

Tatkala Zakaria melihat kemuliaan dan martabat yang begitu tinggi dari Maryam di hadapan Allah SWT, timbullah keinginannya untuk mempunyai pula seorang anak serupa dengan Maryam itu dalam kecerdasan dan kemuliaannya di sisi Allah.

Walaupun dia mengetahui bahwa istrinya adalah seorang perempuan yang mandul lagi sudah tua, namun dia tetap mengharapkan anugerah dari Allah SWT. Di dalam mihrab tempat Maryam beribadah, Zakaria memanjatkan doa kepada Allah, semoga Dia berkenan menganugerahkan kepadanya seorang keturunan yang saleh, lagi taat mengabdi kepada Tuhan. Doa yang timbul dari lubuk hati yang tulus dan penuh kepercayaan kepada kasih sayang Allah Yang Maha Mendengar lagi memperkenankan segala doa, segera dikabulkan Allah. Lalu Ia mengutus Malaikat kepadanya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Di sanalah) artinya tatkala Zakaria melihat hal itu dan mengetahui bahwa Tuhan yang berkuasa mendatangkan sesuatu bukan pada waktu yang semestinya pasti akan mampu pula mendatangkan anak keturunan dalam usia lanjut karena kaum keluarganya telah hampir musnah (maka Zakaria pun berdoa kepada Tuhannya) yakni ketika ia memasuki mihrab untuk salat di tengah malam (katanya, "Tuhanku! Berilah aku dari sisi-Mu keturunan yang baik) maksudnya anak yang saleh (sesungguhnya Engkau Maha Mendengar) dan mengabulkan (doa.") permohonan.
««•»»
Then, when Zachariah had seen this and realised that the One with power to bring something about in other than its [natural] time, is able to bring about a child in old age, and with those of his family line all deceased, Zachariah prayed to his Lord, when he entered the sanctuary to pray in the middle of the night, saying, ‘Lord, bestow upon me from You a goodly offspring, a righteous son, verily, You are the Hearer of, [You are] the One Who answers, supplication’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 37]•[AYAT 39]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
38of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=38&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:38



Minggu, 12 April 2015

[003] Ali Imran Ayat 037

««•»»
Surah Ali 'Imran 37

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنْبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
««•»»
fataqabbalahaa rabbuhaa biqabuulin hasanin wa-anbatahaa nabaatan hasanan wakaffalahaa zakariyyaa kullamaa dakhala 'alayhaa zakariyyaa almihraaba wajada 'indahaa rizqan qaala yaa maryamu annaa laki haadzaa qaalat huwa min 'indi allaahi inna allaaha yarzuqu man yasyaau bighayri hisaabin
««•»»
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.
««•»»
Thereupon her Lord accepted her with a gracious acceptance, and made her grow up in a worthy fashion, and He charged Zechariah with her care. Whenever Zechariah visited her in the sanctuary, he would find provisions with her. He said, ‘O Mary, from where does this come for you?’ She said, ‘It comes from Allah. Allah provides whomever He wishes without any reckoning.’
««•»»

Allah menerima Maryam sebagai nazar disebabkan permohonan ibunya. Allah meridainya untuk menjadi orang yang semata-mata beribadat dan berkhidmat pada Baitulmakdis walaupun Maryam itu masih kecil dan seorang perempuan. Padahal orang yang dikhususkan untuk berkhidmat dalam Baitulmakdis itu biasanya hanyalah laki-laki yang akil balig dan sanggup melaksanakan pengkhidmatan.

Allah juga memelihara dun mendidik-Nya serta membesarkannya dengan sebaik-baiknya.

Pendidikan yang diberikan Allah kepada diri Maryam ini meliputi pendidikan rohaniah dan jasmaniah. Maka dia menjadi seorang yang berbadan sehat dan kuat serta berbudi baik, dan bersih rohani dan jasmaninya. Allah SWT telah pula menjadikan Nabi Zakaria sebagai pengasuh dan pelindungnya.

Diriwayatkan bahwa ibunya menjemput dan membawanya ke mesjid, lalu meletakkannya di depan pendeta-pendeta yang ada di sana. Dia berkata: "Ambillah olehmu anak yang kunazarkan ini". Maka mereka saling memperebutkan bayi itu, karena dia adalah putri dari pemimpin mereka.

Masing-masing mereka ingin menjadi pengasuhnya. Nabi Zakaria kemudian berkata: "Aku lebih berhak mengasuhnya, karena bibinya itu adalah isteriku". Akan tetapi para hadirin ada yang menolak kecuali jika ditentukan dengan undian. Maka pergilah mereka semua ke sungai Yordan, melepaskan anak panah mereka masing-masing ke sungai itu, dengan maksud barang siapa yang anak panahnya dapat bertahan terhadap arus air sungai itu, dapat cepat naik. maka dialah yang berhak mengasuh anak bayi Maryam itu.

Ternyata kemudian anak panah Nabi Zakarialah yang dapat bertahan dan timbul meluncur di permukaan air, sedang anak panah yang lainnya hanyut tenggelam di bawa arus. Maka dalam undian itu Zakaria lab yang menang dan Maryam segera diserahkan kepadanya untuk dipelihara dan dididik di bawah asuhan bibinya sendiri. Manakala Maryam sudah mulai dewasa, diapun telah mulai beribadat di mihrab.

Tiap kali Nabi Zakaria masuk ke dalam mihrab, ia dapati di sana makanan dan bermacam buah-buahan yang tidak ada pada waktu itu karena belum datang musimnya.

Zakaria pada suatu waktu menanyakan kepada Maryam tentang buah-buahan itu dari mana dia memperolehnya padahal saat itu musim kemarau. Maka Maryam menjawab : "Makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki Nya tanpa batas.

Allah menerangkan kisah tersebut untuk meneguhkan kenabian Muhammad saw, dan mengalihkan pikiran ahli kitab yang membatasi karunia kenabian itu pada orang Israel saja.

Juga untuk menyalahkan pikiran orang musyrikin `Arab yang menolak kenabian Muhammad saw, karena menganggap dia hanya manusia seperti mereka saja.

Allah menjelaskan bahwa Dia telah menjadikan Adam sebagai orang pilihan dan khalifah di atas bumi, serta menjadikan Nuh sebagai orang pilihan dan bapak yang kedua dari umat manusia dan kemudian memilih Ibrahim serta keluarganya untuk menjadi manusia pilihan dan pembimbing manusia. Orang Arab dan para ahli Kitab mengetahui hal itu.

Tetapi orang musyrik Arab menyombongkan diri sebagai keturunan Ismail dan pemeluk agama Ibrahim dan ahil Kitab menyombongkan diri atas terpilihnya keluarga 'lmran dari keturunan Bani Israel cucu Nabi Ibrahim. Baik orang Arab maupun ahli Kitab mengetahui bahwa Allah telah memilih mereka itu semata-mata hanyalah atas kehendak-Nya sebagai karunia dan kemurahan-Nya.

Maka apakah yang menghalangi Allah untuk menjadikan Muhammad saw seorang pilihan di atas bumi ini. sebagaimana Allah memilih mereka juga? Allah memilih siapapun yang Dia kehendaki di antara makhluknya.

Allah telah memilih Muhammad saw. serta menjadikan sebagai pimpinan bagi umat manusia dan mengeluarkan dari kegelapan syirik dan kebodohan. kepada cahaya kebenaran dan keyakinan. Tidak seorangpun dari keluarga Ibrahim dan Imran yang lebih besar pengaruhnya daripada Muhammad saw.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka Tuhannya menerimanya) menerima Maryam sebagai nazar dari ibunya (dengan penerimaan yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik pula) Di samping pendidikan akhlaknya, Allah memperhatikan pula pertumbuhan jasmaninya, hingga dalam sehari besarnya bertambah seakan-akan dalam satu tahun. Ibunya membawanya kepada para pendeta penjaga Baitulmakdis, lalu katanya, "Terimalah oleh tuan-tuan anak yang dinazarkan ini."

Berlomba-lombalah mereka untuk menerimanya sebagai anak asuhan, karena ia adalah putri dari imam mereka. Kata Zakaria, "Aku lebih berhak kepadanya, karena bibinya tinggal bersamaku." "Tidak," kata mereka, "sebelum kita mengadakan undian lebih dulu."

Mereka yang banyaknya 29 orang itu pergi ke sungai Yordan dan melemparkan qalam atau anak panah mereka masing-masing ke dalamnya. Barang siapa yang qalamnya tidak hanyut dan timbul ke permukaan air, dialah yang lebih berhak menjadi pengasuhnya.

Ternyata qalam Zakaria tidak hanyut dan timbul ke permukaan, hingga Maryam pun menjadi anak asuhannya, diambilnya dan dibuatkan untuknya sebuah bilik dalam mesjid dengan mempunyai tangga yang tak boleh dinaiki kecuali olehnya sendiri.

Zakaria membawakannya makanan dan minuman serta alat-alat hiasannya, maka di musim dingin dijumpai padanya buah-buahan musim panas, dan di musim panas dijumpainya buah-buahan musim dingin, sebagaimana firman Allah swt. (dan dijadikan-Nya ia di bawah asuhan Zakaria). Menurut satu qiraat memakai tasydid sehingga berbunyi `wakaffalahaa` sedangkan dinashabkannya `Zakariya` itu ada yang panjang ada pula yang pendek. Yang mendatangkan buah-buahan tersebut adalah Allah swt.

(Setiap Zakaria masuk untuk menemuinya di mihrab) yakni ruangan yang paling mulia di suatu mesjid (didapatinya makanan di sisinya, katanya, "Hai Maryam! Dari mana kamu peroleh makanan ini?" Jawabnya) sedangkan ia masih kecil ("Makanan itu dari Allah) yang didatangkan-Nya bagiku dari surga."

(Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang disukai-Nya tanpa batas) yakni rezeki yang berlimpah yang diperoleh tanpa risiko dan jerih payah.

««•»»
Her Lord accepted the child, that is, He received Mary from her mother, with gracious acceptance, and made her grow excellently, He made her grow up with excellent character. She would grow in a day by as much as a new-born grew during a year. Her mother took her to the priests, the keepers of the Holy House [of Jerusalem] and said: ‘This here before you is the dedication [I offered]’. They competed for [guardianship of] her, because she was the daughter of their religious leader, at which point Zachariah said, ‘I am most worthy of her, for, her maternal aunt lives with me’. The others said, ‘No, [not until] we have cast lots’. Thus, all twenty nine of them departed to the River Jordan, where they cast their quills, agreeing that the one whose quill remained fast and floated to the surface of the water would be most worthy of [being guardian over] her. Zachariah’s quill remained fast [and surfaced]. He took [charge of] her and built for her a gallery-room with a ladder in the temple, and none apart from him went up to her. He used to bring her food, drink and oil, and would find her with summer fruits in winter, and winter fruits in summer, just as God says, and Zachariah took charge of her, he took her to him (a variant reading [of kafalahā, ‘he took charge of her’] is kaffalahā, ‘He [God] gave Zachariah charge of her’, with Zakariyyā’, or Zakariyyā, in the accusative and ‘God’ as the subject of the verb). Whenever Zachariah went into the sanctuary, that is, the room, the most noble seat [in the temple], where she was, he found her with provisions. ‘O Mary,’ he said, ‘Whence comes this to you?’ She, still very young, said, ‘From God, He sends it to me from Paradise,’ ‘Truly God provides, abundant provision, for whomever He will without reckoning’, without consequence.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 36]•[AYAT 38]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
37of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesia
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=37&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:37



[003] Ali Imran Ayat 036

««•»»
Surah Ali 'Imran 36

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
««•»»
falammaa wadha'at-haa qaalat rabbi innii wadha'tuhaa untsaa waallaahu a'lamu bimaa wadha'at walaysa aldzdzakaru kaaluntsaa wa-innii sammaytuhaa maryama wa-innii u'iidzuhaa bika wadzurriyyatahaa mina alsysyaythaani alrrajiimi
««•»»
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."
««•»»
And when she bore her,[1] she said, ‘My Lord, I have borne a female [child]’ —and Allah knew better what she had borne— ‘and the female is not like the male. I have named her Mary, and I commend her and her offspring to Your care against [the evil of] the outcast Satan.’
[1] That is, Mary (ʿa).
««•»»

Ayat ini menegaskan tentang kemuliaan putri yang dilahirkan itu, dan menolak persangkaan bahwa bayi yang dilahirkan itu lebih rendah martabatnya dari pada bayi laki-laki seperti yang diharapkan oleh istri Imran itu.

Setelah istri `Imran menyadari bahwa demikianlah kenyataan anaknya, dan meyakini adanya hikmah dan rahasia di balik kenyataan itu, maka dia menyatakan bahwa bayi itu akan diberi nama Maryam. Din tidak akan menarik kembali apa yang telah dinazarkan untuk menyerahkan anak itu berknidmat di Baitulmakdis, walaupun bayi itu wanita, yang menurut anggapannya tidak pantas untuk menjaga Baitulmakdis, namun dia akan menjadi seorang abdi Tuhan yang khusyuk. Dan istri Imran memohon supaya Allah SWT menjaga dan melindungi bayi itu dari godaan setan yang mungkin menjauhkannya dari kebajikan.

Mengenai hal itu, Rasulullah Saw pernah bersabda sebagai berikut:
كل بني آدم يمسه الشيطان يوم ولدته أمه إلا مريم وابنها
"Tiap-tiap anak cucu Adam yang dilahirkan dijamah oleh setan pada waktu kelahirannya kecuali Maryam dan putranya".
(HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Tatkala ia melahirkan anaknya) ternyata bayi itu perempuan sedangkan ia mengharapkan anak lelaki karena yang biasa dibaktikan itu hanyalah anak laki-laki (maka katanya) menyatakan penyesalan, "Wahai (Tuhanku! Sesungguhnya aku melahirkan anak perempuan." dan Allah lebih tahu) mengetahui (apa yang dilahirkannya) firman Allah swt. yang merupakan interupsi bagi berita ini; menurut satu qiraat dengan ta baris di depan: wadha`tu ("dan anak laki-laki tidaklah) seperti yang dimintanya itu (serupa dengan anak wanita) yang diberikan Tuhannya, sedangkan maksudnya untuk membaktikannya guna berkhidmat kepada agama.

Sebagaimana diketahui, anak wanita tidaklah tepat untuk keperluan itu disebabkan fisiknya lemah, auratnya, masa haid yang dialaminya dan lain-lain. (Sesungguhnya aku telah menamainya Maryam, kulindungkan dia serta anak-cucunya kepada-Mu dari setan yang terkutuk") atau terusir. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Tidak seorang bayi pun yang dilahirkan melainkan ia disentuh setan sewaktu ia dilahirkan itu sehingga ia menangis dengan suara keras kecuali Maryam dan putranya."
(HR. Bukhari dan Muslim)

««•»»
And when she gave birth to her, a girl, and she had been hoping for a boy, since only males were consecrated to the service of God, she said, apologetically, ‘O, Lord, I have given birth to a female’ — and God knew very well what she had given birth to: a parenthetical statement constituting God’s speech (a variant reading [for wada‘at, ‘she gave birth’, has wada‘tu, ‘I gave birth’ [making these Hanna’s words, sc. ‘and God knows very well what I have given birth to’]); the male, that she had asked for, is not as the female, that was bestowed upon her, because he is designed for the service [of God], while she would not be suitable on account of her lesser physical ability, her private parts, the effects of menstruation on her, and so on. ‘And I have named her Mary, and commend her to You with her seed, her children, to protect them from the accursed, the outcast, Satan’. In a hadīth [it is stated]: ‘Every new-born is touched by Satan and begins [life] by crying, except for Mary and her son’, as reported by the two Shaykhs [Bukhārī and Muslim].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 35]•[AYAT 37]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
36of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=36&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#3:36



[003] Ali Imran Ayat 035

««•»»
Surah Ali 'Imran 35

إِذْ قَالَتِ امْرَأَةُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
««•»»
idz qaalati imra-atu 'imraana rabbi innii nadzartu laka maa fii bathnii muharraran fataqabbal minnii innaka anta alssamii'u al'aliimu
««•»»
(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
««•»»
When the wife of Imran said, ‘My Lord, I dedicate to You what is in my belly, in consecration. Accept it from me; indeed You are the All-hearing, the All-knowing.’
««•»»

Pada ayat yang lalu Allah menerangkan bahwa antara dua keluarga besar itu yakni keluarga Ibrahim dan keluarga Imran yang satu sama lain jalin menjalin, maka pada ayat ini Allah menerangkan kisah salah seorang keturunan mereka yang terkemuka yakni istri Imran yang sedang hamil. Ia menazarkan anak yang masih dalam kandungannya itu untuk dijadikan abdi yang selalu berkhidmat untuk beribadah di Baitulmakdis. Dia tidak akan membebani lagi suatupun pada anaknya itu nanti, karena anak itu semata-mata telah diikhlaskan untuk berbakti di sana.

Pada akhir ayat 34 telah dijelaskan bahwa Allah Maha Mendengar apa yang diucapkan oleh istri `Imran itu, Maha Mengetahui niatnya yang suci, dan mendengar pujiannya kepada Allah ketika ia bermunajat. Hal-hal inilah yang menyebabkan doanya terkabul, dan harapannya terpenuhi sebagai karunia dan kebaikan dari Allah

Di dalam beberapa ayat ini dua kali disebut nama Imran. Yang pertama adalah ayat 33 yaitu Imran ayah Nabi Musa as; sedang yang kedua adalah pada ayat 35, yaitu Imran ayah Maryam. Jarak antara kedua orang itu kurang lebih 1800 tahun.

Ayat ini menunjukkan bahwa ibu boleh menazarkan anaknya, dan boleh mengambil manfaat dengan anaknya itu untuk dirinya sendiri. Dan pada ayat ini terdapat pula pelajaran, yaitu hendaknya kita berdoa kepada Allah agar anak kita menjadi seorang yang rajin beribadah dan berguna bagi agamanya, seperti doa Zakaria yang dikisahkan oleh Allah dalam Alquran.

Setelah istri Imran melahirkan, dan ternyata yang lahir itu perempuan padahal yang diharapkan anak laki-laki, nampaklah diwajahnya kesedihan dan putuslah harapannya untuk melaksanakan nazarnya, Dia berkata: "Ya Tuhanku, Aku melahirkan anak perempuan". Seolah-olah dia memohon ampun kepada Tuhan, bahwa anak perempuan itu tidak patut memenuhi nazarnya yaitu berkhidmat di Baitulmakdis. Tetapi Allah SWT lebih mengetahui martabat bayi perempuan yang dilahirkan itu, bahkan dia jauh lebih baik dari bayi laki-laki yang dimohonkannya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan ingatlah ketika istri Imran) yang bernama Hanah telah lanjut usia dan rindu untuk beroleh anak, ia pun berdoa dan merasa dirinya hamil, "Wahai (Tuhanku! Sesungguhnya aku menazarkan) untuk menjadikan (untuk-Mu kandungan yang berada di perutku ini sebagai anak yang saleh dan bebas) dari kepentingan-kepentingan dunia, semata-mata berkhidmat untuk rumah-Mu yang suci. (Karena itu terimalah dariku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar) akan doa (lagi Maha Mengetahui.") akan niat serta tujuan manusia. Pada waktu itu istrinya sedang mengandung dan Imran pun wafat.
««•»»
Mention, when the wife of ‘Imrān, Hanna, said, after she had reached old age and longed for a child, and supplicated to God and sensed that she was carrying child, ‘O, Lord, I have vowed to, offer, You what is within my womb as a consecration, [one] liberated and delivered from the distractions of this world for the service of Your Holy House [in Jerusalem]. Accept this from me. Lo! It is You Who are the Hearer, of petition, the Knower, of intentions. ‘Imrān died while she was still pregnant.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 34]•[AYAT 36]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
35of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=35&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#3:35



[003] Ali Imran Ayat 034

««•»»
Surah Ali 'Imran 34

ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
««•»»
dzurriyyatan ba'dhuhaa min ba'dhin waallaahu samii'un 'aliimun
««•»»
(sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
««•»»
some of them are descendants of the others, and Allah is all-hearing, all-knowing.
««•»»

Ayat ini menerangkan bahwa kedua keluarga itu yakni kekuarga Ibrahim as, dan keluarga `Imran adalah satu keturunan yang bercabang-cabang menjadi beberapa keturunan . Keturunan Ibrahim ialah "Ismail dan Ishak dan Ibrahim sendiri adalah turunan Nabi Nuh, dan Nabi Nuh berasal dari Nabi Adam as.

Keluarga `Imran yaitu Musa, Harun, `Isa dan ibunya adalah cucu-cucu dari Nabi Ibrahim, Nuh dan Adam.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Yakni suatu keturunan yang sebagiannya dari) turunan (yang lain.) (Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).
««•»»
the seed of one, offspring from, another, of them; God is Hearer, Knower.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 33]•[AYAT 35]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
34of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=34&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#3:34


[003] Ali Imran Ayat 033

««•»»
Surah Ali 'Imran 33

إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ
««•»»
inna allaaha isthafaa aadama wanuuhan waaala ibraahiima waaala 'imraana 'alaa al'aalamiina
««•»»
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),
««•»»
Indeed Allah chose Adam and Noah, and the progeny of Abraham and the progeny of Imran above all the nations;
««•»»

Allah menyatakan dalam ayat ini bahwa dia telah memilih Adam dan keluarga Ibrahim, serta keluarga Imran, dan menjadikan mereka manusia pilihan di masanya masing-masing, lagi pula diberikan kepada mereka nubuwwah dan risalah.

Adam as, adalah Rasul pertama sebagai bapak dari segala manusia yang telah dipilih Allah sebagai Nabi.

Firman Allah:
ثم اجتباه ربه فتاب عليه وهدى
Kemudian Tuhan memilihnya, maka Dia menerima tobatnya dan memberi petunjuk.
(Q.S Taha: 122)

Dari keturunan Adam as, lahirlah para nabi dan rasul. Rasul kedua adalah Nuh as, sebagai bapak manusia yang kedua. Di masanya telah terjadi topan yang besar yang membinasakan sebagian besar umat manusia. Dan Allah telah menyelamatkan dia dan keluarganya dari bencana yang dahsyat itu dalam satu bahtera. Keturunannya banyak yang menjadi nabi dan rasul. Kemudian keturunan beliau ini tersebar ke beberapa negeri dan timbul di kalangan mereka penyembahan berhala.

Kemudian datanglah Ibrahim sebagai nabi dan rasul. Sesudah Ibrahim datanglah berturut-turut beberapa orang nabi dan rasul yang berasal dari keturunannya, seperti Ismail, Ishak, Yakub dan Asbat, (anak cucu Bani Israel). Di antara keturunan Nabi Ibrahim yang terkemuka adalah: Keluarga Ismail, Imran yaitu `Isa dan Ibunya Maryam binti `Imran keturunan Yakub. .

Kemudian kenabian itu ditutup dengan seorang putra dari keturunan Nabi Ismail as yaitu Muhammad saw.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya Allah telah memilih Adam dan Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran) dengan makna diri dari yang bersangkutan (di antara penduduk alam) yakni dengan menjadikan nabi-nabi itu dari anak cucu dan keturunan mereka.
««•»»
Lo! God preferred, He has chosen, Adam and Noah and the House of Abraham and the House of ‘Imrān, meaning [He preferred] their selves [sc. Abraham and ‘Imrān], above the worlds, by making prophethood reside in [them and] their progeny:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 32]•[AYAT 34]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»» 
33of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=33&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:33


[003] Ali Imran Ayat 032

««•»»
Surah Ali 'Imran 32

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ
««•»»
qul athii'uu allaaha waalrrasuula fa-in tawallaw fa-inna allaaha laa yuhibbu alkaafiriina
««•»»
Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".
««•»»
Say, ‘Obey Allah and the Apostle.’ But if they turn away, indeed Allah does not like the faithless.
««•»»

Diriwayatkan bahwa ketika Nabi Muhammad saw, menyampaikan ayat 31 di atas, Abdullah bin Ubay berkata: "Muhammad telah menyamakan taat kepadanya dengan taat kepada Allah, dan dia menyuruh kita mencintainya seperti orang-orang Nasrani mencintai `Isa. Maka Allah menurunkan. ayat 32 ini".

Maksud ayat ini ialah: "Katakanlah kepada mereka wahai Muhammad. Taatilah Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah Nya dan jauhilah segala larangan Nya. Dan taatilah Rasulullah dengan mengikuti sunahnya, dan jadikanlah petunjuk-petunjuknya sebagai (pedoman) dalam hidup.

Ayat ini memberi pengertian pula bahwa Allah SWT mewajibkan kepada kita mengikuti Nabi Muhammad saw, karena dia adalah seorang rasul Allah. Bukan seperti dikatakan orang-orang Nasrani terhadap Isa as.

Kemudian Allah menyatakan bahwa jika orang-orang kafir itu berpaling. tidak mau menerima seruan rasul lantaran pengakuan mereka bahwa mereka itu anak-anak Allah dan kekasih Nya, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang kafir, yakni orang-orang yang telah dibelokkan oleh hawa nafsunya dari ayat-ayat Allah. Karena itu Allah tidak meridai mereka bahkan menjauhkan mereka dari kenikmatan surga Nya dan akan memurkai mereka pada hari kiamat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Katakanlah) kepada mereka! ("Taatilah olehmu Allah dan Rasul-Nya) mengenai ketauhidan yang diperintahkan-Nya. (Jika mereka berpaling) atau menyimpang dari ketaatan (maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir.") Di sini terdapat penempatan zhahir di tempat mudhmar karena semestinya laa yuhibbuhum hingga kalimat itu berarti bahwa Dia akan menyiksa mereka.
««•»»
Say, to them: ‘Obey God, and the Messenger’, as regards the [belief in the] Oneness of God which he enjoins upon you. But if they turn their backs, [if they] object to obedience, God loves not the disbelievers, meaning that He will chastise them (the [third person] pronominalisation [‘they’] is replaced by the overt noun [‘the disbelievers’]).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 31]•[AYAT 33]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
32of200
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=3&tAyahNo=32&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#3:32